Wednesday, October 31, 2012

Keluh Kesahku

Aku ingin mengeluh. Sangat ingin. Rasanya sudah diujung lidah. Entah kenapa situasi dan kondisiku belakangan ini sangat tidak nyaman. Entah apa atau siapa yang berubah.

Aku coba jalani dengan gembira, penuh senyum tawa. Tapi tak guna. Baru kali ini aku sangat letih dengan hidup. Rasanya ingin tidur panjang seperti beruang. Melupakan semuanya untuk sejenak. Tenggelam dalam mimpi, berselimuti gelap malam. Ah, kudamba hari dimana aku bisa membaringkan badan ditengah rumput hijau, ditiupi semilir angin sejuk lalu ditemani sang matahari.

Aku sangat ingin mengeluh. Tapi aku tahu itu tak berguna. Keluhan ini hanya akan menahanku untuk terus maju. Keluhan ini seperti menahanku. Keluhan ini seperti menghancurkanku perlahan. Harusku lawan. Harus. Aku harus mengeluarkan kata-kata yang berguna, positif, dan bersifat optimis. Karena bagiku, kata-kata adalah mantra. Terlebihnya lagi, aku harus bersyukur. Apapun yang kulewati, mau itu baik atau buruk, aku harus bersyukur. Karena aku tahu tak ada gunanya disesali lalu dikeluhkan. I know, it's better to light a candle than to curse the darkness.

Tapi, keluhan ini tertahan di hati, tersumbat di kepala, terhenti di ujung lidah dan sebentar lagi akan meluncur bebas dari ujung mata. Aku butuh sepasang telinga yang rela mendengar dan sepasang tangan yang rela memeluk. Aku hanya ingin meneriakkan semua keluhan ini, sampai suaraku habis, lalu menangis sejadi-jadinya.

Genggam tanganku, jalan bersamaku, pakai senyum itu. Bantu aku untuk belajar bersyukur, bantu aku untuk terus maju, bantu aku melewati dunia ini. Karena ditengah dunia gila ini, kamulah ketenanganku, kamulah kemenanganku, kamulah terangku dan kamulah kekuatanku.

No comments:

Post a Comment