Aku menikmati keheningan, menyukai kesunyian. Tapi ini gak gampang..
Harus menyesuaikan diri berkali-kali baru terbiasa sendiri, tidak ditemani. Gak apa-apa. Apa yang salah dengan ini? Aku belajar mandiri, belajar menikmati kesendirian. Dan aku tidak sedih, tidak juga bahagia.
Aku... tenang. Ya. Berusaha melepas ketergantungan yang berlebih terhadap manusia lain. Susah memang. Tapi, saat kamu coba menikmati kesendirian itu, daripada melawannya, kamu akan sadar bahwa menyendiri adalah hal yang indah. Tidak semua jalan dapat kamu lewati bersama, tidak semua pilihan perlu ditentukan ramai-ramai. Menurutku sendiri itu tak berbeban, bebas.Terkadang yang dibutuhkan hanyalah satu jiwa yang utuh, sepasang mata yang tulus, dua tungkai kaki yang kokoh. Yang dibutuhkan hanyalah kamu. Kamu sudah lebih dari cukup buat dunia.
Lagipula kita hidup didunia ini tidak lama, lalu untuk apa kita sesali setiap detik, menit, dan jam yang lewat? Nikmati saja, syukuri terus.
Aku hanya mengambil sisi positif dari menyendiri. Karena sekarang banyak sekali manusia-manusia yang akan merasa lengkap apabila ditemani, merasa hebat apabila jalan berdampingan. Sesungguhnya tidak begitu.
Dengan menyendiri kamu akan berkaca, melihat semua yang telah ada. Nah, sekarang tinggal pilihan kamu, mau melihat dari sisi positif? Atau negatif?
Cobalah berbahagia bila tak ditemani, coba tersenyum kepada dirimu sendiri, menjadi kuatlah karena mandiri, maka kamu tidak akan takut walau kamu berdiri sendiri. Karena semakin kita beranjak dewasa, semakin kita sadar bahwa menyendiri itu suatu anugerah yang besar dari Tuhan.
Mungkin aneh.. tapi, kesendirian menghiburku :)
No comments:
Post a Comment