Sabar.
Aku perlu itu. Kesabaran ekstra, kesabaran super. Tidak perlu berteriak lagi, maupun memaki-maki. Tebas segala makian dengan senyum tulus, hancurkan mereka dengan kesabaran, dan balas mereka dengan kebaikan murni. Hanya perlu diam, senyum, sabar. Dan disaat itulah aku menemukan kedamaian di dalam jiwa ini. Damai yang memenuhi hati, mengalir terus menerus dan tak akan meluap.Dunia ini kejam, maka kamu harus sabar. Untuk apa melawan api dengan api? Ujung-ujungnya cuma kebakaran, dan kamu terbakar. Kalau kamu diam saja, tutup mulutmu, dan bersihkan hatimu. Lalu jadilah air, padamkanlah api itu. Air yang mengalir, sejuk, tenang, tapi kuat. Perlahan air itu mengikis batu-batu karang yang kokoh dan tajam. Air kesabaran.
Dunia ini adil, maka sabarlah menunggu ia berputar pada porosnya. Ya, seperti roda berputar, kamu tidak akan terus berada diatas, kadang kamu dibawah dan tertekan. Tapi untuk apa sedih dan merenunginya? Nothing last forever kan?Nanti kamu juga akan berada diatas lagi, tunggu saja, sabar saja. Sambil terus bertahan dengan segala kekuatan yang ada. Oh iya, kalau aku percaya dengan hukum 'tabur-tuai'. Kira-kira prinsipnya seperti ini: "apa yang engkau tabur, maka itulah yang akan engkau tuai" jadi, jika menabur hal-hal baik, maka kamu akan dibalas dengan kebaikan. Dan kalau menabur hal-hal jahat? Ya tentu tidak akan mendapatkan kebaikan. Adil sekali bukan dunia ini?
Dunia ini penuh misteri, maka kamu tidak perlu tahu semuanya. Tapi ada satu hal yang perlu kamu tahu: jika ada masalah yang memporakporandakan hidupmu, stay still, anggaplah itu sebagai latihan kesabaran maka syukurilah. Jadi pasti kamu bukannya akan jatuh dan lemah, malah kamu akan berdiri tegak dan bertambah kuat.
Ya, mungkin ini susah, menjadi orang sabar dan bijak itu susah, tapi percaya padaku.. ini tidak mustahil :)
"Kill them with kindness."
No comments:
Post a Comment