Di tengah kesibukan yang menumpuk perlahan, menghalangi pandangan
Di antara sesaknya napas, berdesak dengan mereka yang bergegas pulang
Di sela-sela keluhan yang tak menemukan titik
Di antara hati-hati remuk dan mata yang melawan kantuk
Di tengah kebersamaan singkat yang semakin jarang
Di balik semua amarah dan cacian yang kita tahan
Di waktu topeng kita retak dan tak mampu bersandiwara
Aku masih ingin memelukmu erat
Karena di antara amuk amarah yang bergejolak,
rinduku berdiri tegak
Pelukmu tak alpa,
menerima maafku tanpa syarat
No comments:
Post a Comment