Menyerang badanku yang terlampau kering
dan butuh pelepas dahaga
Badan yang sudah berbulan-bulan sengsara
Bertubi-tubi turun tanpa henti
dengan kasar menyelimuti
Tamparan air datang tanpa memandang doa dan dosa
Ruah tak berjeda
Kulitku pecah dan butuh belaian air
Kulit yang tadinya tertutupi kehijauan
kini lapang, telanjang, dan sekarat
Meski sakit dan meriang
Ku tahu kesengsaraan kini
mengarah pada kebahagiaan nanti
Setiap bulir air yang menembusku
bergulir ke dalamku
seolah berbunyi
pilu
pilu
pilu
Pulih
No comments:
Post a Comment