Senin pagi memanjakanku dengan sinar matahari yang menyusup
melalui celah jendela. Perlahan merambat menguasai ruang kamar, memandikan
dengan warna oranye menyala.
Senin siang menyuguhkan panas membara dan sensasi haus luar
biasa. Membuat para ibu rumah tangga gembira karena jemuran mereka akan kering
sebelum sore tiba.
Senin sore hujan mengguyur tanpa aba-aba, hujan yang tak
berjeda. Seolah langit di atas sedang dilanda kesedihan luar biasa lalu
mengeluarkan tangisan merana.
Senin malam langit
muram bersedih dan merengek hingga rumahku terendam air mata. Banjir air mata
datang tanpa permisi lalu pergi, hanya lumpur dan sakit hati yang tersisa.
Seninku tenggelam. Seninku kelam.
Seninku kelabu. Bagaimana dengan Seninmu?
No comments:
Post a Comment