mencoba mengatur arus perasaan yang bagaikan amuk ombak
air mata mengalir lembut membasahi pipi
lalu menghela nafas lagi
luapan amarah dan kesedihan tak tertahankan
bagai gunung berapi yang meletus-letus merah
dan menghela nafas lagi
seperti mencairkan segala beban yang menyumbat pikiran
mata itu lelah, terlalu banyak air mata terkuras sia-sia
mata itu lembab, terlalu banyak air sudah bermuara dari sana
helaan nafas terakhir
menghembuskan segala keresahan
pikirannya melayang entah kemana
ia berpasrah, mencoba hanyut dalam arus hidup
namun mata itu tak kunjung kering
Untuk seorang sahabat,
yang selalu kuat♥
yang selalu kuat♥
No comments:
Post a Comment