Tuesday, July 30, 2013

Letih

Dia letih,
mukanya pipih dan matanya perih.
Perih karena menahan kantuk,
kepalanya terantuk-antuk.

Dia lemas,
hanya ingin waktu bebas,
untuk tidur maupun sekedar melamun,
hingga dirinya terbangun.

Dia lelah,
pikirannya tersumbat sampah.
Kekhawatiran menghantui,
sesungguhnya ia tak sabar dijemput mimpi.

Dia lesu,
tak kunjung sampai ke tempat yang ia tuju.
Lama menunggu malam tiba,
hingga ia tenggelam dalam kelamnya.

Mau tahu sesuatu?
Dia itu Aku.

Tuesday, July 23, 2013

Surat Cinta Malam Kepada Siang

Bulan kita berbeda,
musim kita tak sama.

Dekatmu gersang,
selalu siang.

Dekatku mendung,
awan kelabu menggantung.

Kau pergi diantar matahari,
aku pulang disambut bulan bintang.

Pelukmu menyengat,
tanpa usaha membuat berkeringat.

Sedangkan sorotku sejuk,
membuat tertidur dalam peluk.

Kau jarang menangis,
bahkan tak pernah gerimis.

Tangisanku berhari-hari,
rintikku mengguyur bumi.

Kamu lelah.
Kamu hanya butuh waktu untuk berubah.

Aku rindu menunggu,
rasa yang menyatukan kita menjadi satu.

Oh Siang sayang,
tandusmu dan teduhku berbeda,
terangmu dan gelapku tak sama.

Kutunggu kau sore nanti,
kencan senja kita dibalik matahari.

Wednesday, July 3, 2013

Penikmat Senja

Aku duduk di tempat yang sama,
memandang jauh kesana,
menunggu sore tiba.

Aku penonton setia,
aku bukan siapa-siapa.
Aku hanya penikmat senja.

Senja membakar cakrawala,
hanya menyisakan ruang untuk terpana.

Senja mempunyai mantra,
untuk membuatmu duduk diam dan memandang saja.

Senja mempunyai cara,
untuk berpuisi tanpa kata-kata.

Senja dapat membuat siapa saja,
jatuh cinta pada pandangan pertama.

Senja memanjakan mata,
tanpa banyak usaha.

Dan aku menyapanya,
"Apa kabar teman lama?"