Tuesday, June 11, 2013

Dan Sebutir Lagi

Matanya menerawang,
melihat entah kemana,
mencari entah apa.
Sebutir jatuh..

Tubuhnya gemetar,
seperti baru disetrum oleh arus masa lalu.
Arus yang lembut namun mematikan,
arus yang meracuni dengan kenangan.
Sebutir jatuh..

Kedua bola mata bulat itu berkaca-kaca,
bola mata yang dulu menjadi cerminnya.
Ya, dia yang membayangimu.
Dia yang dengan sukarela menghantuimu.
Sebutir jatuh..

Dengan susah payah ia mengatur nafas.
Menghentikan tangisan,
mencari kekuatan.
Lalu tersenyum samar,
senyuman tawar.

Kita berbagi hening.
Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan,
betapa hatimu telah retak dan pecah perlahan.
Sebutir jatuh..
Sebutir lagi..
Lalu sebutir lagi..